Debu Catatan

Between 1845 and 1852, Ireland was gripped by a catastrophe that would define its history for generations. Known as t…

Di tengah hiruk-pikuk kota pada malam hari, lampu kendaraan membentuk garis-garis cahaya memanjang, seperti coretan k…

What if you could remember long lists, important facts, or even an entire presentation without notes? The secret lies i…

Perbudakan bukanlah luka yang asing bagi Nusantara. Ia sudah ada jauh sebelum kapal-kapal Eropa merapat di pelabuhan …

Pagi itu, udara masih menggantungkan sisa embun semalam. Jalan menuju pasar becek, licin, dan di beberapa sudut tersisa…

We all have days when staying focused feels impossible. The to-do list is long, distractions are everywhere, and time s…

In the early 19th century, the United States was expanding westward, hungry for land. But that land was not empty — i…

Di ufuk timur Indonesia, matahari selalu terbit lebih dulu. Namun bagi Papua, cahaya pagi sering terasa seperti kabar…

In our busy lives, sometimes the smallest changes can make the biggest difference. Whether you’re rushing through your …

Ada luka dalam sejarah bangsa ini yang begitu dalam, sampai-sampai banyak yang memilih untuk tidak membicarakannya. Luk…

Di era ketika huruf tak lagi cukup dan suara tak lagi mengejutkan, multimedia hadir sebagai makhluk berkepala lima: a…

Di ujung selatan Pulau Jawa, ombak mengamuk seperti hati yang habis dikhianati. Dan di balik gelegak laut itu, ada …

Luka Kolektif yang Terlupakan "Pada suatu masa, di sebuah kota kecil yang dikelilingi laut biru dan bukit hi…

Ia datang dari Belitung, sebuah pulau kecil yang kelak mengantarkannya ke pusaran sejarah paling kelam negeri ini. Na…

Aku tidak pernah lahir di masa damai. Saat bayi-bayi lain disambut dengan selimut dan senyuman, aku disambut oleh st…

Aceh tidak pernah sekadar menjadi wilayah. Ia adalah jiwa yang menyala—terlalu agung untuk dijadikan pelengkap peta…