Jihad Ramadhan


Selama ini kita sudah banyak sekali melihat dan mendengar berita akan penderitaan saudara-saudara kita di negeri Syam. Di Palestina, sudah tak terhitung lagi berapa banyak saudara kita yang dizalimi dan dibantai oleh Zionis. Di Suriah, ada jutaan umat islam yang ditindas serta dimurtadkan oleh rezim pemerintahannya yang keji. Lalu, apa yang sudah kita lakukan sekarang? Apakah sudah membantu mereka? Mungkin, banyak di antara kita hanya mampu membantu dengan doa.
Dulu, ketika masih SD. Saya pernah mengikuti pesantren kilat, sebuah pendidikan agama yang hanya berlangsung satu bulan selama ramadhan. Di sana saya pernah diceritakan tentang perang besar yang terjadi pada 17 Ramadhan, yaitu Perang Badar. Rasulullah yang saat itu memimpin pasukan dalam perang melawan kafir Quraisy. Pasukan muslim saat itu berjumlah 313 orang, sedangkan pasukan lawan mencapai 1000 orang.
Perang ini disebabkan oleh kaum Quraisy yang merampas harta, serta pengusiran umat muslim dari kota Makkah. Dengan begitu, kaum musyrikin Quraisy bisa menghancurkan umat muslim, hingga mereka lebih leluasa bermaksiat dan menyembah berhala. Namun, umat muslim pada saat itu pun tidak tinggal diam. Walaupun kalah jumlah, demi jihad fi sabillah, umat muslim saat itu melawan habis-habisan.
Dalam perang yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, umat muslim memperoleh kemenangan yang gemilang. Bahkan Abu Jahal yang menjabat sebagai pemimpin terpenting Quraisy ikut tewas. Dan juga beberapa tokoh Quraisy lain seperti Utbah, Al-Walid dan Syaibah yang koit di mata pedang Ali bin Abi Thalib. Karena kekalahannya tersebut, kaum musyrikin Quraisy berniat untuk balas dendam di Perang Uhud yang terjadi satu tahun kemudian. Dan lagi-lagi umat muslim yang meraih kemenangan.
Dari beberapa perang yang dilakukan Rasulullah, apalagi Perang Badar yang jumlah pasukan kita sedikit. Umat muslim bisa menang, kegigihan mereka yang seharus ada di dalam jiwa kita sekarang. Mengingat itu, saya pribadi merasa sedih dan terpukul sekali. Tidak seharusnya kita takut untuk melawan beberapa orang yang jelas-jelas bermaksiat di sekitar kita. Dan kita harus sadar, sesungguhnya Allah bersama kita.
Sekarang di negeri Syam, tanahnya umat islam, negara-negara yang mengelilingnya juga semua muslim. Tapi apa yang terjadi? Saya merasa harga diri umat islam telah diinjak-injak di sana. Lalu, kemana perginya jiwa-jiwa seperti Khalid bin Walid? Salahudin Al Ayyubi, Ali bin Thalib dan Saad bin Abi Waqqas? Demi Allah, bergetar hati saya menyebut nama mereka. Semoga dengan kehendak Allah, kita semua dapat berkumpul dengan mereka di suatu tempat nanti. Amin.

#FLPMengguncangRamadhan
Banda Aceh, 14 Juli 2013                                                                         

Posting Komentar

10 Komentar

  1. Mantap tulisannya FLP mengguncang ramadhannya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Kak Eqi..
      Selamat berbuka =p~

      Hapus
  2. #FLPMengguncangRamadhan
    bagus tulisannya Bang Nazri... (h)

    BalasHapus
  3. Bang, Yok kita S2 di Suriah!! :-b :-b :-b

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku ambil D3 aja lah, biar cepat wisuda..
      soalnya pas wisuda aku gak toga, tapi pake darah yang beroma kasturi..
      teros di hadiri oleh bidadari yang siap untuk dinikahkan di surga..

      (b) (b) Allahu Akbar!!

      Hapus