
Dulu,
ketika masih SD. Saya pernah mengikuti pesantren kilat, sebuah pendidikan agama
yang hanya berlangsung satu bulan selama ramadhan. Di sana saya pernah
diceritakan tentang perang besar yang terjadi pada 17 Ramadhan, yaitu Perang
Badar. Rasulullah yang saat itu memimpin pasukan dalam perang melawan kafir
Quraisy. Pasukan muslim saat itu berjumlah 313 orang, sedangkan pasukan lawan
mencapai 1000 orang.
Perang
ini disebabkan oleh kaum Quraisy yang merampas harta, serta pengusiran umat
muslim dari kota Makkah. Dengan begitu, kaum musyrikin Quraisy bisa
menghancurkan umat muslim, hingga mereka lebih leluasa bermaksiat dan menyembah
berhala. Namun, umat muslim pada saat itu pun tidak tinggal diam. Walaupun
kalah jumlah, demi jihad fi sabillah, umat muslim saat itu
melawan habis-habisan.
Dalam
perang yang berlangsung sekitar dua jam tersebut, umat muslim memperoleh
kemenangan yang gemilang. Bahkan Abu Jahal yang menjabat sebagai pemimpin
terpenting Quraisy ikut tewas. Dan juga beberapa tokoh Quraisy lain seperti
Utbah, Al-Walid dan Syaibah yang koit di mata pedang Ali bin Abi Thalib. Karena
kekalahannya tersebut, kaum musyrikin Quraisy berniat untuk balas dendam di
Perang Uhud yang terjadi satu tahun kemudian. Dan lagi-lagi umat muslim yang
meraih kemenangan.
Dari
beberapa perang yang dilakukan Rasulullah, apalagi Perang Badar yang jumlah
pasukan kita sedikit. Umat muslim bisa menang, kegigihan mereka yang seharus
ada di dalam jiwa kita sekarang. Mengingat itu, saya pribadi merasa sedih dan
terpukul sekali. Tidak seharusnya kita takut untuk melawan beberapa orang yang
jelas-jelas bermaksiat di sekitar kita. Dan kita harus sadar, sesungguhnya
Allah bersama kita.
Sekarang
di negeri Syam, tanahnya umat islam, negara-negara yang mengelilingnya juga
semua muslim. Tapi apa yang terjadi? Saya merasa harga diri umat islam telah
diinjak-injak di sana. Lalu, kemana perginya jiwa-jiwa seperti Khalid bin
Walid? Salahudin Al Ayyubi, Ali bin Thalib dan Saad bin Abi Waqqas? Demi Allah,
bergetar hati saya menyebut nama mereka. Semoga dengan kehendak Allah, kita
semua dapat berkumpul dengan mereka di suatu tempat nanti. Amin.
Banda Aceh, 14 Juli 2013
10 Komentar
Mantap tulisannya FLP mengguncang ramadhannya :)
BalasHapusTerima kasih Kak Eqi..
HapusSelamat berbuka =p~
#FLPMengguncangRamadhan
BalasHapusbagus tulisannya Bang Nazri... (h)
=)) terima kasih ..
HapusHidup Khilafah. @-)
Hapus:-? Entah apa?
HapusBang, Yok kita S2 di Suriah!! :-b :-b :-b
BalasHapusaku ambil D3 aja lah, biar cepat wisuda..
Hapussoalnya pas wisuda aku gak toga, tapi pake darah yang beroma kasturi..
teros di hadiri oleh bidadari yang siap untuk dinikahkan di surga..
(b) (b) Allahu Akbar!!
Bagus tulisannya...:)
BalasHapusTerima kasih (c)
Hapus