Sekaya Apa Negeriku?

By Unknown - 2:52 am

Oh, ada apa dengan dunia? Aku kehilangan jam tidurku untuk kesekian pagi. Menunggu kesejukan dari segala kabar yang membuatku gerah. Haruskah aku memaki untuk kesalahan orang lain, atau menghakimi negaraku sendiri yang ajaib ini. Aku dan berjuta-juta kaumku seolah bangsa terkutuk. Dilaknat berupa sandiwara yang tak pernah usai.
Kecolongan waktu sampai hari kiamat tiba. Rupa-rupa kera muncul kembali mengatasnamakan diri manusia bijak. Entahlah, aku rasa di negeri ini terlalu banyak kebohongan dan kebodohan yang kian menjadi. Bermula dari pemimpin negara yang terasa ganjil untuk dipuji, hingga mulut-mulut pembelanya yang tak kalah gila. Kebijakan-kebijakan yang tak pernah seimbang dengan kenyataan. Beragam kepentingan yang tidak masuk di akal, semakin menyesakkan dada. Betapa ajaibnya, tidak ada pilihan lain, selain menelan ludah dan mencium air kencing sendiri.
Bagaimana bisa rakyat di negara ini merasa diperhatikan? Jika makan sehari satu kali saja masih banyak yang mengeluh. Bagaimana mungkin ada rakyat di negara ini yang bahagia? Jika tidur saja banyak yang tidak kenal tempat. Jangankan menemukan tempat yang nyaman untuk berdengkur, lubang pembuangan hajat saja terkadang masih salah sasaran. Entah di mana letak kemerdekaan? Begitu banyak yang merasa dijajah oleh ketidakadilan. Seluas Sabang hingga Marauke, mengapa masih banyak tidak berstatus pekerja? Di negara yang kerap dianggap kaya oleh bangsanya sendiri, melahirkan jutaan keluarga miskin di setiap harinya.
Oh, negeriku, terkadang aku harus tertawa dengan air mata kami sendiri. Beragam kenyataan mengharuskan kami untuk berpura-pura kehilangan akal. Seakan tidak peduli, sedangkan merah putih minta dihormati. Burung baja garuda kian berkarat, tangisan ibu pertiwi semakin tak terdengar. Entah sebab merasa negara ini sudah layak dihormati, sehingga banyak rakyatnya yang tidak punya malu. Mengaku negara kaya, tapi hidup di bawah kemiskinan.

Bandung, 19 Maret 2015 

  • Share:

You Might Also Like

3 komentar

  1. Bagus puisinya Om., :)
    Enak bacanya.

    ReplyDelete
  2. boleh di copy puisinya? saya cantumkan sumbernya

    ReplyDelete
  3. Postingan ini sangat bermanfaat, memberikan informasi mengenai hal yang belum diketahui.

    ReplyDelete