Pernahkah kau berpikir? Tentang dirimu
yang terkadang bimbang. Saat-saat dimana kau melangkah dalam gelapnya jalan
yang samar-samar dihimpit cemas. Tanpa kata-kata, tidak ada juga kau jawab
pertanyaan yang kupinta. Semua menghilang di batas-batas mimpi yang berlalu.
Seperti diterpa sepenggal sepi,
menyeludup hatimu yang takut. Entah mengapa juga kau terlalu terusik, sedangkan
aku terjebak di cahaya jendela pagi. Tidak juga kau sadari, dalam gelap itu aku
pernah terpaku diselimut sunyi. Resah! Kau takkan cukup menjaga kisah. Cinta
telah dirampas ayat-ayat malam.
Sudah terlalu buta, saat dihembuskan
terik siang. Sengat tak bertuan! Sang surya menyambut kebenaran yang
tersembunyi. Dilindungi jagad rinai yang basahi senja di batas hari. Dunia ini
belum mengakui perjuangan yang membelah hidup. Semua pecah di garis hasrat yang
menikam tubuh tuanya waktu.
Menggumpal merah kala kau mencatat,
kosong hingga lelah mengadu. Bukan perdebatan, atau peran batu yang sebesar
gumpalan tangan. Dan sekarang, tentukan dimanapun kau berada. Entah itu siang,
apalagi malam. Lihatlah apa saja, mimpi buruk, darah mengontrol, air mata
berlinang! Coba lakukan sekarang! Selamatkan diri dari rasa cemas! Tuhan bersama kita, kawan..
0 komentar