HARI INI ADALAH 25 AGUSTUS

By Unknown - 7:42 am

Sebenarnya, apa kau mengerti? Tidak pernah ada yang lebih indah daripada bertemu pagi, kemudian menyapanya. Lebih tenang daripada memburu malam dengan kekalutan akan gelap. Sungguh, nyaris tidak sempurna, jika diumpamakan dengan wanita tanpa warna warni di sekeliling tubuhnya.
Aku pernah melayangkan senyum, diiringi isak dari relung jiwa. Bersama cita-cita yang berkelana terlalu jauh, hingga enggan bersahabat dengan kenyataan. Aku bosan berpeluk mimpi. Seakan ingin muntah mengingat masa depan. Sungguh, dari kejauhan aku terus merasa tak tersampai.
Entahlah, aroma yang tercium seakan menyengat. Tidak pula untuk sebuah kegagalan.
Bermula dari yang disebut senang, pada hari ini aku kabarkan yang sama. Berpikir, lalu bersemi angan ditebas kegelisahan. Persis, seperti manusia yang ketakutan menghadap kematian. Pengap, tanpa suasana seluas surga. Dihapit ribuan dinding yang mudah lapuk oleh fatamorgana. Aku terjebak dalam masa tidur yang panjang. Alarm tak berdering lagi. Suara-suara kurang ajar sepertinya bosan untuk menyapa.
Seuntai syair selalu menggambar rasa. Betapa peka bulu yang disentuh cahaya surya. Tak sampai hati untuk bertanya, sejauh mana angin membawa kehampaan. Kosong. Tak bermakna. Kelam. Berselimut daging tipis tanpa kulit. Tak mudah tertawa sialan ala cerpenis kelamin. Aku ingin lupakan tentang kebahagian samar. Terutama cinta.
Jika hari ini adalah titik, maka esok bukan garis bagiku. Ada sumber petaka yang menghantui sudut samudera rasa. Aku mencoba perbaiki, berkali-kali pula dihujan impian. Entah apa, padahal tak tercapai. Seiring asap yang melingkari bumi. Aku tak ingin mati, hanya ingin istirahat dari mimpi-mimpi kelabu. Sebab impian ini masih pengap, dan akan terbenam bersama hari ini.
Tidak ada petaka yang aku tunggu lagi, setelah hari kemarin berakhir di setiap malam. Hanya ada hari ini, dan aku masih sibuk menikmatinya.
Bandung, 25 Agustus 2014


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar