Sarapan Sehat Setiap Pagi, Damai dan Cerdas Sepanjang Hari

By Unknown - 4:23 am

Cahaya matahari di ufuk timur, sudah waktunya memulai untuk hari ini. Perut terasa lapar, sebab jam tidur yang kurang semalaman. Memang sudah terbiasa, entah buruk atau tidak, saya selalu tidur menjelang dini hari. Mungkin energi terasa belum stabil, ditambah pekerjaan kemarin yang masih menumpuk. Sebagai pecinta kesehatan, tentu saja saya memanfaatkan sarapan sebagai andalan kehidupan ini. Karena sarapan adalah awal dari segala aktivitas dalam kehidupan saya.

Tatkala lambung sedang kosong, penyakit yang datang pun seperti diundang ke pesta gratisan. Segala macam penyakit meradang, seperti maag, asam lambung dan sebagainya. Bahkan tidak kalah membahayakan layaknya kanker. Di kantung tempat serba makanan yang pernah kita kunyah bersemayam, selalu saja berharap senantiasa diisi setiap ia sudah kosong. Bukankah pagi datang setelah beberapa jam kita mengistirahatkan sebagian organ tubuh. Jelas-jelas isi lambung pun turut menghilang setelah diolah pada saat tersebut. Dan tanpa mendalih yang namanya kelaparan, sarapan telah mengusir bermacam penyakit yang berakibat fatal.

Eh, bukan sekedar penangkal rasa lapar, sarapan juga mempunyai manfaat yang cukup sempurna bagi kebutuhan manusia di era globalisasi ini. Salah satunya adalah energi, bagaimana rasanya hidup tanpa tenaga. Ah, mungkin seperti kertas gosong yang disayu oleh api, cuma hanya dihempas sentuhan angin sudah menjadi debu. Ketahuilah, ini merupakan hal terpenting sebelum yang lainnya dipenuhi, sebab hidup sangat tergantung pada energi, atau sering kita kenal dengan sebutan tenaga. Oleh karenanya, tidak salah jika sarapan selalu menjadi pilar bagi keberlangsungan nafas. Apalagi bagi kita mempunyai pekerjaan yang sangat menguras daya kekuatan saat kembali ke rumah.

Tenaga terpenuhi, namun otak masih kacau balau. Tentu saja ini juga tidak kalah penting, tidak akan berarti tenaga tanpa pemikiran yang jernih. Kosenterasi sangat dibutuhkan dalam persaingan mimpi yang terus bergejolak. Ada baiknya, bahkan sangat diancurkan untuk kita bisa meningkatkan daya kerja otak setiap hari. Pastinya pagi adalah saat yang paling menentukan, melalui ritual yang kita sebut sarapan inilah semuanya akan baik-baik saja. Untuk itu, jangan sepelekan sarapan jika belum siap kecerobohan mengganggu hari-hari spesial kita. Sebagai peningkat nutrisi yang paling penting untuk berpikir, otak kita sangat membutuh sarapan di setiap pagi.

Apalagi anak-anak, tanpa sarapan, bagaimana bisa mereka menyerap pelajaran yang dicatatnya di kelas. Sedangkan otaknya sedang sangat kekurangan nutrisi. Ibaratnya seperti smartphone yang kehilangan sinyal, berkali-kali dijalankan tetap saja tampak idiot. Bila saja ingin fungsinya maksimal, tentu saja butuh sinyal yang kuat. Nah, begitu juga bagi otak, nutrisi dalam sarapan sangat dibutuhkannya. Tidak perlu menunggu hingga petang tiba, segera bergegas mencari lahapan sempurna yang kaya akan gizi sekarang juga.

Membahas tentang kesehatan memang tiada matinya, contohnya saja rumah sakit yang selalu ramai dengan penggemarnya. Walah! Bukan juga sebagai fans para dokter, melainkan sabab terpaksa karena harus berobat. Sejak kapan penyakit datang jika tidak cegah? Berawal dari koresterol berlebih, kekebalan dalam tubuh pun habis disapu olehnya. Maka untuk menjaga serta mengontrol porsi makan yang berlebih pada saat siang, sarapan akan senantiasa menjadi juru kuncinya. Terlebih lagi jika kita yang sudah ditakdirkan lemak super yang melingkari tubuh, pastinya sarapan sudah siap untuk melepaskan kutukan tersebut.

Ada yang bilang gengsi karena sarapan dianggap kemanjaan. Hah? Saya pun semakin heran. Peduli gengsi atau tak berfungsi sebagai manusia. Padahal di negara-negara maju yang sering ditiru gaya konyolnya pun, mereka selalu mengosumsi pengisi lambung setiap pagi. Entah apa yang harus dikhawatirkan? Seharusnya kita bisa lebih cerdas dalam menyerap pola hidup sehat. Jika belum, segera mulai sarapan di pagi ini, esok, dan juga seterusnya. 

Ayo rutin sarapan setiap pagi, agar kesehatan dan kecerdasan hari ini juga berdampak baik untuk pagi selanjutnya... 
(*) 

24 Januari 2014 


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar