Ke Lantai Delapan

Aku mulai naik ke atap, dengan harapan bisa bertemu. Langkah-langkah kian semangat menelusuri anak tangga, dan aku disambut kecewa. Tetap saja tak tampak meski di ketinggian. Mungkin kurang tinggi, atau memang hari cerah ini seperti hari-hari yang lalu. Selalu ada kabut yang menyelimuti.
Sudah tiga bulan, empat, atau lima lamanya tidak kunjung aku saksikan. Pernah teringat dulu, dulu sekali malah. Di atas lantai ke delapan, dan puncak Tangkuban Perahu. Maka hari ini, aku harus ke sana. Salah satu darinya. Dan aku tahu, hanya lantai delapan itu yang bisa menyaksikan keduanya.
Tiga, empat, atau lima pasti akan aku temui hari ini. Maka, cakarlah aku sebelum kau tidur.

Bandung, 15 Maret 2014 

Posting Komentar

0 Komentar