Kabarkan, Wahai Fajar!

By Unknown - 4:04 am

Seumpama ini dusta, harus aku cari ke mana liang tempat bersembunyi. Banyak yang sudah tahu, tentang kepahitan yang meraja di bawah cakrawala. Timbul perasaan curiga, entah siapa yang berharap dimangsa. Bukan untuk dipuji, kekosongan yang bernyawa sebenarnya nyata ada. Tanpa juga kau saksikan, jutaan syiar yang dimakan sandiwara palsu. Perdamaian dihabisi gelap, tatkala pagi tidak sampai dipuja mentari. Dan akhirnya wajar, tatkala sang fajar meniup terompet jawaban. Punah!
Menikmati kunci dari ruang kekosongan yang belum terungkap. Masih misteri katanya. Kalian percaya? Banyak yang mati dihabisi rasa sakit hati. Tidak ada yang mekar sebelum batas yang dijanjikan. Seolah sirna, seiring janji-janji buta penikmat rindu. Hanya kehampaan, tentang kezaliman, rebah disahut angin-angin pembawa kabar kematian. Dari jauh dirangkul, harapan itu melambung bersama isi yang perih di dasar lambung. Cukup sepintas, tangis dan jerit disajikan pemulung berantai miskin. Tidak ada harta yang bisa dinikmati. Selain buah ranum bersama hidangan cerca sang fajar.
Sebelum pagi membutakan nafas yang dinyanyikan serigala lapar. Tikus-tikus kanal tidak peduli berita yang mengintai. Cukup tangguh, saat rajawali memburu anak luwak di selokan sampah. Percuma mengeluh, tidak ada yang dihabisi nafsu. Tertahan dalam relung, dinanti yang tertinggal. Seperti pernah mengemis lidah tentang kebijaksanaan. Dalam persamaan harapan bisa menikmati paha ayam dan telur asin dari luar negeri. Ah, aroma terasi tetap mengibah setiap sisi jasad. Kau tahu? Ada pagi setelah senja. Ya, mereka yang menikmati sengat malam dengan semangat batin.
Perisai yang bersembunyi belum menampakan tanduk tajam. Masih bersemanyam di balik langkah nihil. Sama seperti yang lama, hari belum juga tercapai yang kian membisu. Suara-suara riuh teriakan penyambut pasar, semoga setelah senja ada yang baru terbuka. Yakinlah bergembira. Wahai fajar, kabarkan salamku pada rotasi yang menghadiahkan pagi dengan mentari.. dan selamat meraung, kau pecundang!


Bandung, 28 Febuari 2014

  • Share:

You Might Also Like

5 komentar