Segugur Idiot

By Unknown - 1:44 pm

Bengong sendirian depan rumah, bingung apa yang harus aku lakukan.  Seorang perempuan muda tiba-tiba lewat naik kereta kuda, betisnya telanjang, putih bersih seperti singkong tanpa kulit. Ada anak-anak setan juga yang berlari mengejarnya dari belakang. Aku terkekeh, ingin melempari mereka dengan cangkir kopi buatan Inggris.  Tapi sebelumnya aku pernah bertanya, pada awan, juga di hadapan sambaran halilintar di kabel listrik.
“Kau kenal dia? Parasnya mirip penyair yang mati ditikam belati,”
Tidak ada yang menjawab, aku menganggapnya mereka sedang berpikir. Segera kutinggalkan, dan kembali bersila di atas tembok lantai tiga. Abu-abu sepuntung rokok kubiarkan ditiup angin, sebagiannya sudah menodai celana dalam yang ada di baris jemuran. Entah milik siapa, jikapun aku tanyakan satu per satu, tentu mereka juga pasti akan berbisu. Aku tahu, mereka tidak suka berbicara pada malam hari, atau sedang  berharap cemas penghujung malam dengan desis-desis nafas.
Lolong anjing menghanyutkan malam semakin larut, detik-detik berlalu begitu saja. Aku pun masih belum tahu harus berbuat apa, bengong sembari memandangi sajak-sajak semilir yang semakin dingin. Hingga rinai bersama rintik mengabarkan badai, semendadak itulah aku teringat dengan istriku yang cantik di kamar. Ada baiknya sekarang, aku menghampiri pelita yang berbaring sendu di hamparan sepray jingga.
Malam membawa sepi, kamarku gelap tanpa cahaya. Lampu kunyalakan, terlihat sedikit berantakan karena jarang kuurus. Oh, tidak! Aku baru terjaga dari relung idiot. Anak-anak setan tertawa geli, gadis di atas kereta bersimpul menyindir.
Kau hanya tinggal separuh sepi! Kenanganmu berguguran di kota yang lebih tua,

                    Bandung, 06 November 2013 

  • Share:

You Might Also Like

4 komentar

  1. Nyan.... Ka jeut mita saboh ineung bak Bandung :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hanjeut lage nyan Aslan, mantoeng na gampoeng, jadi mita cara woe U nanggroe dile

      Delete
  2. Hmmm...kalau blm sampai di ending, saya tidak mengerti alur ceritanyaa..hehee..
    :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bukan untuk dimengerti, cuma untuk dibaca

      Delete