Bayangan Hidup

Dari bacaan di kertas ataupun blog, baik itu lama yang sudah terhapus jejaknya maupun di blog-blog yang masih dipajang layar-layar monitor atau  pun LCD Anda. Banyak kata-kata yang terangkai tidak jelas dan tidak diperjelaskan lagi kemaknaannya. Itu karena ini adalah beberapa dari rakaian sebuah catatan "Dari Aku Untuk Aku" yang masih tersisa di laci. Sebagiannya masih berdebu dan masih dihuni oleh kutu-kutu pemakan sejarah.



Banyak yang menganggap catatan ini adalah imajinasi yang terlukis secara mudahnya jari ini menari di atas keyboard yang sudah mulai hilang gambaran huruf, angka dan tanda-tanda bacanya ini. Saya tidak menyalahkan, bila hari ini masih ada yang berpikiran seperti itu. Karena imajinasi yang saya muntahkan melalui kata-kata hingga menjadi kalimat ini salah satu cara saya melangkahkan kaki di atas jalan yang tidak pernah ada seorang pun tahu kemana ia akan menunju, dan terkadang saya juga sempat bimbang kemana lagi kaki ini harus melangkah.

Saya memilih mimpi sebagai teman yang mampu memberi dukungan dan mengantarkan saya kedalam kenyataanya yang jauh lebih indah dari hari-hari kemarin. Sejarah bagi saya adalah sesuatu yang paling berharga yang seharusnya dijaga oleh siapa pun, dan yang berperan penting untuk menjaganya adalah orang bersangkutan dengan sejarah tersebut. Saya adalah orang yang termasuk paling mengenal sejarah tentang saya, maka saya mencoba menjaganya dan salah satunya adalah melalui catatan ini.

Sejarah yang pernah saya lupakan mungkin akan diingat oleh catatan ini, dan sesuatu yang pernah saya tulis juga saya berharap pada catatan ini untuk mengabadikannya. Sebenarnya saya tidak pernah berharap bila ada yang mampu memahami arti dari catatan ini dengan sebenar-benarnya, tapi setidaknya ada yang bisa menjadikannya teman yang mampu menggambarkan bahwa bayangannya yang pernah hidup.


Seperti pada "Dari Aku Untuk Aku". Saya tidak pernah menyuruh atau memaksa siapa pun untuk membaca atau memprosikannya. Namun saya hanya ingin agar ada yang menjadikan bayangan ini pernah hidup. Dari sejarah, mimpi, argumen, harapan hingga catatan lepas yang pernah saya ukir di lembaran kertas ataupun layar LCD/monitor adalah semata-mata hanya untuk saya jadikan sebagai bayangan yang pernah hidup.


***

"Saya tidak banyak berharap, tapi coba kenanglah bahwa banyangannya pernah hidup"
Dan setidaknya Anda sadar, bahwa ini bukan imajinasi. Karena kenyataannya adalah nyata...
=====
***


Banda Aceh,2012



Posting Komentar

0 Komentar