Catatan ini aku dapat dari salah seorang guru saat aku duduk di bangku sekolah menengah pertama. Sebuah catatan yang sangat berharga dan selalu menjadi renungan yang mengalirkan air mata di setiap kali aku membacanya. Walau pun tidak sepenuhnya,tapi beberapa diantaranya pernah aku lakukan pada ibu.
Aku mohon ,maafkan aku Bu...
Inilah catatan itu,..
Catatan yang aku dapat sekitar 10 tahun yang lalu...
50 tahun bersama ibu,tapi kasih sayangnya tidak pernah pudar...
Saat kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu. Sebagai balasannya, kamu menangis sepanjang malam.
Saat kamu berumur 2 tahun, dia mengajarimu bagaimana cara berjalan. Sebagai balasannya, kamu kabur saat dia memanggilmu.
Saat kamu berumur 3 tahun, dia
memasakkan semua makananmu dengan kasih sayang. Sebagai balasannya,
kamu buang piring berisi makanan ke lantai.
Saat kamu berumur 4 tahun, dia memberimu pensil berwarna. Sebagai balasannya, kamu coret-coret dinding rumah dan meja makan.
Saat kamu berumur 5 tahun, dia
membelikanmu pakaian-pakaian yang mahal dan indah. Sebagai balasannya,
kamu memakainya untuk bermain di kubangan lumpur dekat rumah.
Saat kamu berumur 6 tahun, dia mengantarmu pergi ke sekolah. Sebagai balasannya, kamu berteriak.”NGGAK MAU!!”
Saat kamu berumur 7 tahun, dia membelikanmu bola. Sebagai balasannya, kamu lemparkan bola ke jendela tetangga.
Saat kamu berumur 8 tahun, dia memberimu es krim. Sebagai balasannya, kamu tumpahkan hingga mengotori seluruh bajumu.
Saat kamu berumur 9 tahun, dia membayar
mahal untuk kursus bahasamu. Sebagai balasannya, kamu sering bolos dan
sama sekali tak pernah belajar.
Saat kamu berumur 10 tahun, dia
mengantarmu ke mana saja, dari kolam renang hingga pesta ulang tahun.
Sebagai balasannya, kamu keluar dari mobil tanpa memberi salam.
Saat kamu berumur 11 tahun, dia
mengantar kamu dan teman-temanmu ke bioskop. Sebagai balasannya, kamu
minta dia duduk di baris lain.
Saat kamu berumur 12 tahun, dia
melarangmu untuk melihat acara TV khusus orang dewasa. Sebagai
balasannya, kamu tunggu sampai dia keluar rumah.
Saat kamu berumur 13 tahun, dia
menyarankanmu untuk memotong rambut, karena sudah waktunya. Sebagai
balasannya, kamu katakan dia tidak tahu mode.
Saat kamu berumur 14 tahun, dia membayar biaya liburanmu selama sebulan. Sebagai balasannya, kamu tak pernah meneleponnya.
Saat kamu berumur 15 tahun, dia pulang kerja ingin memelukmu. Sebagai balasannya, kamu kunci pintu kamarmu.
Saat kamu berumur 16 tahun, dia ajari
kamu mengemudi mobilnya. Sebagai balasannya, kamu pakai mobilnya setiap
ada kesempatan tanpa peduli kepentingannya.
Saat kamu berumur 17 tahun, dia sedang menunggu telepon yang penting. Sebagai balasannya, kamu pakai telepon nonstop semalaman.
Saat kamu berumur 18 tahun, dia menangis
terharu ketika kamu lulus SMA. Sebagai balasannya, kamu berpesta dengan
temanmu hingga pagi.
Saat kamu berumur 19 tahun, dia membayar
biaya kuliahmu dan mengantarmu ke kampus pada hari pertama. Sebagai
balasannya, kamu minta diturunkan jauh dari pintu gerbang agar kamu tak
malu di depan teman-temanmu.
Saat kamu berumur 20 tahun, dia
bertanya, “Dari mana saja seharian ini?” Sebagai balasannya, kamu
jawab,”Ah Ibu cerewet amat sih, ingin tahu urusan orang!”
Saat kamu berumur 21 tahun, dia
menyarankan satu pekerjaan yang bagus untuk karirmu di masa depan.
Sebagai balasannya, kamu katakan,”Aku tidak ingin seperti Ibu.”
Saat kamu berumur 22 tahun, dia
memelukmu dengan haru saat kamu lulus perguruan tinggi. Sebagai
balasannya, kamu tanya dia kapan kamu bisa ke Bali.
Saat kamu berumur 23 tahun, dia
membelikanmu 1 set furniture untuk rumah barumu. Sebagai balasannya,
kamu ceritakan pada temanmu betapa jeleknya furniture itu.
Saat kamu berumur 24 tahun, dia bertemu
dengan tunanganmu dan bertanya tentang rencananya di masa depan. Sebagai
balasannya, kamu mengeluh,”Aduuh, bagaimana Ibu ini, kok bertanya
seperti itu?”
Saat kamu berumur 25 tahun, dia
mambantumu membiayai penikahanmu. Sebagai balasannya, kamu pindah ke
kota lain yang jaraknya lebih dari 500 km.
Saat kamu berumur 30 tahun, dia
memberikan beberapa nasehat bagaimana merawat bayimu. Sebagai
balasannya, kamu katakan padanya,”Bu, sekarang jamannya sudah beda!”
Saat kamu berumur 40 tahun, dia
menelepon untuk memberitahukan pesta ulang tahun salah seorang kerabat.
Sebagai balasannya, kamu jawab,”Bu, saya sibuk sekali, nggak ada waktu!”
Saat kamu berumur 50 tahun, dia
sakit-sakitan sehingga memerlukan perawatanmu. Sebagai balasannya, kamu
memasukan dia ke panti jompo.
Dan hingga suatu hari, dia meninggal
dengan tenang. Tiba-tiba kamu teringat semua hal yang belum pernah kamu
lakukan untuknya. Dan semua itu memberi luka yang luar biasa dalam
hatimu.
Aku harap..
Aku belum terlambat untuk membalas kasih sayangmu..
Aku harap..
Aku belum terlambat untuk membalas kasih sayangmu..
0 Komentar