Internet adalah bagian penting dari kehidupan
modern. Kita menggunakannya untuk bekerja, belajar, berkomunikasi, bahkan
mencari hiburan. Namun, di balik kebebasan yang ditawarkan dunia maya, ada
pertanyaan besar yang terus menghantui: benarkah
internet benar-benar bebas? Ataukah ia sudah sejak lama berada di
bawah kendali pemerintah dunia dan elite global?
Awal Mula Internet:
Dari Militer ke Publik
Banyak orang tidak
tahu bahwa internet pada awalnya bukan diciptakan untuk umum. Proyek ARPANET pada akhir 1960-an merupakan proyek
militer Amerika Serikat yang bertujuan menghubungkan komputer-komputer di
berbagai universitas dan pusat penelitian. Dari sinilah jaringan global mulai
terbentuk. Fakta ini sering menjadi pijakan teori konspirasi: kalau sejak awal
lahirnya internet berada di bawah kendali militer, mungkinkah hingga kini ia
masih tetap diawasi?
Teori Konspirasi
tentang Internet
1.
Pengawasan Massal
Global
Edward Snowden, mantan kontraktor NSA, pernah membocorkan dokumen yang
menunjukkan bagaimana badan intelijen Amerika Serikat memata-matai komunikasi
online masyarakat dunia. Hal ini memperkuat dugaan bahwa internet memang sudah
menjadi alat pengawasan raksasa.
2.
Kendali melalui
Infrastruktur
Server utama internet, root DNS, serta pusat-pusat data besar banyak berlokasi
di negara-negara Barat. Teori konspirasi menyebut bahwa infrastruktur ini
memungkinkan negara tertentu mengendalikan arus informasi dunia.
3.
Sensor Terselubung
Banyak pihak percaya bahwa apa yang kita lihat di internet hanyalah “lapisan
luar.” Ada yang menyebut deep web dan dark web menyimpan data yang sengaja tidak
ditampilkan ke publik, bahkan dikendalikan oleh pemerintah dunia.
4.
Agenda Elite
Global
Beberapa konspirasi ekstrem menyebut internet adalah eksperimen sosial untuk
mengumpulkan data setiap individu di bumi, lalu digunakan untuk membangun
kontrol total—baik secara ekonomi, politik, maupun psikologis.
Fakta dan Realita
Meski banyak teori
konspirasi beredar, faktanya memang ada bukti nyata bahwa pemerintah dan
perusahaan teknologi besar memantau data pengguna. Rekam jejak pencarian,
lokasi GPS, percakapan media sosial, hingga kebiasaan belanja online sering
dipakai untuk iklan atau bahkan dijual ke pihak ketiga.
Namun, apakah itu
benar-benar bagian dari agenda pemerintah dunia? Para ahli menilai hal tersebut
lebih terkait dengan ekonomi data (data
economy) dan kebutuhan keamanan nasional daripada konspirasi global. Meski
begitu, karena internet berakar dari proyek militer, sulit bagi publik untuk
benar-benar percaya sepenuhnya bahwa dunia maya sepenuhnya bebas.
Mengapa Pertanyaan
Ini Tidak Pernah Usai?
Ada tiga alasan
utama mengapa pertanyaan tentang kendali internet terus muncul:
·
Kekuatan
besar perusahaan teknologi seperti Google, Facebook, Amazon, dan
Microsoft.
·
Bukti
pengawasan nyata dari kasus Snowden dan skandal kebocoran data
lainnya.
·
Rasa tidak
percaya masyarakat pada pemerintah dan elite global yang sering
menyembunyikan informasi penting.
Apakah internet hanyalah ruang bebas untuk semua
orang, atau sebuah “mata-mata global” yang digunakan untuk mengendalikan
manusia? Jawabannya mungkin ada di tengah-tengah. Yang jelas, internet adalah
pedang bermata dua: ia memberi kebebasan sekaligus membuka pintu bagi
pengawasan.
0 Komentar