Muda Petaka

By Unknown - 3:24 pm

       Bukti kebuasan ketika langit diharapkan jatuh oleh bumi yang sudah terlalu tua. Angin-angin tidak
sanggup lagi menahan amarah karena sering diremehkan, begitu juga laut yang memang haus menyapa daratan tandus dosa penghuni bumi. Bukan kekejaman, mereka sudah terlalu sabar menikmati zaman yang kian hina. Padahal kabut yang mewakili mereka lebih dahulu datang memberi pertanda, namun semua malah dijadikan sebagai kesempatan menentang yang membuat mereka semakin marah. Begitu juga matahari yang telah diselimuti hitam karena berita itu, semakin tidak sanggup menyaksikan akrobat para manusia.

Mulai dari janin hingga menjadi bayi manusia sebenarnya sudah diberi kesempatan untuk membersihkan semua debu yang akan membuat dunia terasa hina. Bahkan Tuhan juga menghadiahkan seorang ibu untuk setiap bayi yang lahir. Ini bukan salah ibu, tapi ini adalah daya pikir mereka yang lebih mereka biarkan iblis yang menguasai bukan doktrin dari seorang ibu. Karena ibu adalah malaikat bumi yang diturunkan Tuhan. Garis pergaulan kelam yang telah menjadi iblis yang menulis arah pikiran sesat setiap insan muda. Bila di kala muda seseorang mampu menguasai jiwa mereka seperti yang ibu mereka ajarkan, kemungkinan besar petaka itu tidak pernah ada.

Sangat menyedihkan, saat darah dari luka kering itu ditimpa keperihan yang lebih hebat. Ada yang merintih sambil memohon ampun, ada yang menangis meminta pertolongan Tuhan, dan ada juga yang menyesal namun kembali lagi menantang luka yang lebih besar. Membawa-bawa kata modern sering kali dijadikan senjata ketika seseorang mengingatkannya karena ia juga sudah jenuh dengan tingkah laku mereka. Malu dikatakan kampungan merupakan hal yang sangat dibenci, sehingga setiap ada yang dianggap modern lebih mudah ditelan walau pun itu adalah bara api dari neraka. 


* Tunjukkanlah yang lebih modern lagi sekarang, agar generasi berikutnya lebih memilih kampungan yang membuat mereka tersenyum setelah mati..


Banda Aceh, 2011

  • Share:

You Might Also Like

1 komentar