Aku Harus Pulang

By Unknown - 5:04 pm

     Aku rasa memang saat nya,sudah lebih dari 3 tahun aku tidak pernah mendengar suara angin pantai yang dulu selalu aku nikmati disetiap menjelang senja,rindu juga telinga ini mendengar nyanyian gagak seperti di kala itu. Kerinduan ini sudah terlama terpendam bersama riuh gerimis dari kelopak mata. Ingin sekali aku basuh debu keresahan yang perlahan terbang hingga hasrat pulang ini harus ditunda untuk kesekian kali nya.

Gugusan hari hari yang indah saat aku berlari mengejar bayangan dipadang ilalang dan tawa ria sahabat kecil yang juga ikut mengajak aku ke sana. Mereka benar benar memanggil nama ku di mimpi yang sudah dua minggu ini menyelimuti tidur ku. Dan mimpi yang baru saja membangunkan ku adalah pertanda yang terakhir kali nya,ia datang menjemput ku. Angin yang mewakili harapan jiwa yang berpacu dalam kenangan ini dapat ku petik buah rindu nya yang pasti akan memecahkan sepi,aku ingin pulang..

Tidak mungkin aku biarkan teman teman kecil memanggil nama ku lagi di malam selanjut nya. Aku telah mengerti tentang arti  yang tersimpan dalam lambaian tangan mereka. Ada butiran butiran cinta yang ingin mereka tunjukan pada ku,atau barang kali mereka ingin menunjukan telaga harapan yang mereka temukan sebelum aku meminum air nya. Entah lah,aku harap mereka mengizinkan nya walau hanya seteguk.

Dari cahaya samar di tepi gebuk itu aku melihat ada bayangan yang membungkuk, dari aroma seperti nya aku kenal. Tampak dari kejauhan,ada beban yang di atas punggung nya yang semakin bertumpuk dan gambaran perjuangan nya semakin terlihat jelas saat ia mencoba memeluk dengan getar dari setiap langkah nya, keringat yang mengucur dari tubuh nya seolah tidak tampak setetes pun bahwa mata nya juga mengalirkan mutiara bening lain. Dan aku yang heran seperti tak berdaya untuk menayakan, kenapa ia begitu tergesa mendekati ku.

Dan tak berkedip sesekali pun mata nya memperhatikan diri ku dari ujung rambut hingga ujung kaki sambil menebarkan senyum yang mengetarkan hati ini. Terasa hangat pelukan nya hingga aku hampir tidak menyadari debu yang selama ini melakat di tubuh ku telah disapu dengan keringat dan embun yang keluar dari kedua mata nya. Rasa nya aku tak tega melihat ia melakukan itu,tapi aku juga bisa mencegah nya. karena dari bias mata nya seolah ia menyimpan kasih sayang dan cinta yang mendalam,dan ini jelas ku lihat dari ukiran indah di kening nya.

Ku saksikan ada merah dan hitam di atas jalan,sehingga lelaki tua itu pun menjelaskan dengan suara serak penuh semangat. Seperti nya dia tidak pernah lelah dan dari nada cara nya,seperti nya aku mulai mengerti bahwa itu adalah peringatan agar aku harus hati hati ketika mencoba melalui nya.

Di tanah kering berbatuan,aku duduk sambil menatap rumput yang bergoyang. Dan tanpa sengaja aku menoleh ke samping, hati ku gemetar dengan hebat dan lagi lagi raga ku tak berdaya dibuat nya. Lelaki tua itu telah menunjukan wajah kurus nya,dan itu adalah wujud ayah ku. Air mata ku menetes seperti tak sanggup untuk menatap nya. Dan pancaran senyum balasan nya sambil menepuk bahu ku yang rasa nya seperti tak kuasa untuk terus menahan kerinduan ini lebih lama..


Aku Harus Pulang.....

Banda Aceh,2010

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar