Fotografi bukan hanya soal menekan tombol kamera, tetapi juga seni memahami cahaya dan mengaturnya agar bisa menciptakan gambar yang indah. Untuk itu, ada tiga elemen penting yang wajib dipahami seorang fotografer pemula: aperture (bukaan lensa), shutter speed (kecepatan rana), dan ISO (sensitivitas sensor). Ketiganya biasa disebut sebagai “segitiga eksposur.”
1. Aperture (Bukaan Lensa)
Aperture adalah ukuran bukaan pada lensa yang
mengatur seberapa banyak cahaya masuk ke kamera.
- Bukaan
besar (angka f kecil, misalnya f/1.8) menghasilkan latar belakang blur
(bokeh).
- Bukaan
kecil (angka f besar, misalnya f/16) membuat seluruh objek dari depan
hingga belakang tampak tajam.
👉 Cocok digunakan ketika ingin
memotret potret dengan latar belakang lembut, atau landscape dengan detail
menyeluruh.
2. Shutter Speed (Kecepatan Rana)
Shutter speed mengatur lamanya sensor kamera
menerima cahaya.
- Kecepatan
tinggi (misalnya 1/1000 detik) dapat membekukan gerakan, cocok untuk
olahraga atau hewan.
- Kecepatan
rendah (misalnya 1/10 detik) menghasilkan efek gerakan (motion blur),
ideal untuk memotret air terjun.
👉 Saat menggunakan shutter speed
rendah, sebaiknya gunakan tripod agar hasil tidak goyang.
3. ISO (Sensitivitas Sensor)
ISO mengatur seberapa sensitif sensor kamera
terhadap cahaya.
- ISO
rendah (100–200) menghasilkan gambar jernih tanpa noise.
- ISO
tinggi (1600 ke atas) membantu memotret di kondisi gelap, tetapi bisa
menimbulkan bintik-bintik (noise).
👉 Kuncinya, gunakan ISO serendah
mungkin sesuai kondisi pencahayaan.
Menguasai aperture, shutter speed, dan ISO
akan membuat kamu lebih leluasa dalam berkreasi. Jika kamu baru mulai belajar
fotografi, cobalah bereksperimen dengan kombinasi ketiganya. Jangan takut
salah—karena dari kesalahan itulah kamu akan menemukan gaya fotografi yang
unik.
0 Komentar