بِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
“Dengan nama Allah yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”
Dari Al-Faqir Ilallah : Ustadz. Abu Bakar Ba’asyir
Kepada Mahluk Allah : Presiden Suriah Bashar Al-Assad
السَلاَ مٌ عَلَى مَنِ
تَّبَعَ الْهُدَى
“Semoga keselamatan
diberikan kepada orang yang mengikuti petunjuk ini (agama Islam)”
Sesungguhnya
kami bermaksud mengajakmu bertaubat dan memeluk Islam. Masuklah Islam, niscaya
kamu akan selamat. Masuklah Islam niscaya Allah akan menganugerahimu kebaikan dunia
dan akhirat.
Jika
kamu berpaling dari ajakan yang mulia ini, maka kebinasaan di dunia yang kamu
dapati dan siksa neraka telah menanti.
Kami
awali surat ini dengan ajakan kepada Islam, karena pada hakikatnya anda
bukanlah seorang Muslim. Anda seorang penganut Syiah Nushairiyah yang menurut
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah lebih parah kekafirannya dari ahli kitab dan
orang-orang musyrik.
هَؤُلَاءِ الْقَوْمُ
الْمُسَمَّوْنَ بالْنُصَيْرِيَّة هُمْ وَسَائِرُ أَصْنَافِ الْقَرَامِطَةِ
الْبَاطِنِيَّةِ أَكْفَرُ مِنْ الْيَهُودِ وَالنَّصَارَى ؛ بَلْ وَأَكْفَرُ مِنْ
كَثِيرٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ وَضَرَرُهُمْ عَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَعْظَمُ مِنْ ضَرَرِ الْكُفَّارِ الْمُحَارِبِينَ مِثْلَ
كُفَّارِ التَّتَارِ والفرنج وَغَيْرِهِمْ ؛ فَإِنَّ هَؤُلَاءِ يَتَظَاهَرُونَ
عِنْدَ جُهَّالِ الْمُسْلِمِينَ بِالتَّشَيُّعِ وَمُوَالَاةِ أَهْلِ الْبَيْتِ
وَهُمْ فِي الْحَقِيقَةِ لَا يُؤْمِنُونَ بِاَللَّهِ وَلَا بِرَسُولِهِ وَلَا
بِكِتَابِهِ وَلَا بِأَمْرِ وَلَا نَهْيٍ وَلَا ثَوَابٍ وَلَا عِقَابٍ وَلَا جَنَّةٍ
وَلَا نَارٍ وَلَا بِأَحَدِ مِنْ الْمُرْسَلِينَ قَبْلَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Kelompok
yang dinamakan Nushairiyah tersebut dan seluruh kelompok Qaramithah Bathiniyah
yang lain adalah orang-orang yang kekafirannya lebih parah dari kekafiran kaum
Yahudi dan Nashrani, bahkan kekafirannya lebih berat dari kekafiran kebanyakan
kaum musyrik. Bahaya mereka terhadap kaum muslimin lebih besar dari bahaya kaum
kafir yang memerangi Islam seperti orang-orang kafir Tatar dan tentara Salib.
Karena mereka menampakkan dirinya sebagai orang-orang Syi’ah yang loyal kepada
ahlul bait di hadapan kaum muslimin yang bodoh. Padahal sejatinya mereka tidak
beriman kepada Allah, rasul-Nya, kitab-Nya, perintah, larangan, pahala, siksa,
surga, neraka, maupun seorang rasul pun sebelum Muhammad Shallallahu ‘alai wa
sallam. (Majmu’ Al-Fatawa: 35/149).
Selanjutnya,
kami telah mendengar kebengisan dan kezaliman anda wahai Bashar. Anda paksa
umat Islam bersujud kepada anda, anda kubur hidup-hidup seorang muslim lantaran
ia tak mau mengatakan laa ilaaha illa bashar(tiada tuhan selain
Bashar), anda hancurkan masjid-masjid dan berbagai perilaku kejam serta biadab
lainnya yang hingga kini masih berlangsung. Realita itu semakin memperkuat,
bahwa anda bukanlah Muslim dan kami mengutuk kekejaman yang anda lakukan!
Wahai
Bashar, ketahuilah! Bagi kami sikap bengis anda justru membuka mata dunia,
bahwa kejahatan anda melebihi iblis!
Maka,
benarlah sikap ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah yang telah telah menggelar
muktamar di Kairo Mesir beberapa waktu lalu, dimana salah satu resolusi yang
dihasilkan adalah memfatwakan wajibnya berjihad ke Suriah untuk melawan anda
dan para pendukung anda.
Wahai
Bashar, Umat Islam yang mengerti realitas revolusi Islam di Suriah menyadari,
bahwa peperangan yang dilancarkan mujahidin di sana menghadapi musuh yang
berbilang; dari mulai tentara rezim di bawah kekuasaan anda, shabiha, lalu
milisi kafir pengikut Syiah Hizbusysyaithan, dibantu Iran, Iraq serta negara
komunis Rusia dan China. Dan suatu saat, setelah anda tumbang maka Amerika dan
Zionis Israel akan menjadi sasaran mujahidin berikutnya untuk membebaskan
Al-Aqsha.
Wahai
Bashar, ketahuilah! Bagi umat Islam, ada beberapa pelajaran yang bisa dipetik
dari revolusi Islam Suriah.
Di
satu sisi, selain permusuhan kufar Syiah internasional yang harus dilawan,
sehingga kini terbongkarlah pencitraan mereka yang menjadikan kepedulian
terhadap Palestina dan Al-Aqsha sebagai topeng.
Di
sisi lain adalah sikap diktator pemerintah thaghut Suriah sejak zaman orang tua
anda, Hafez Assad, lalu anda menjadi thaghut penerus berikutnya. Kediktatoran
itu, meski dia seorang Sunni dan berada di negeri Sunni sekalipun, maka umat
Islam wajib menggulingkannya melalui revolusi Islam dan menggantinya dengan
pemerintahan Islam daulah Islamiyah.
Kami
ingatkan wahai Bashar, diantara kesalahan terbesar anda adalah tetap memelihara
konflik ini terus berlangsung, karena memperturutkan hawa nafsu mempertahankan
kekuasaan.
Silahkan
saja, negara-negara Syiah mengirimkan tentaranya, maka umat Islam di penjuru
dunia baik dari Timur Tengah sendiri, maupun dari benua Amerika, Eropa,
Australia bahkan dari Cina, telah datang berbondong-bondong berjihad di Suriah.
Allah
Ta’ala berfirman dalan Surat An-Nisa’ ayat 76
الَّذِينَ آمَنُواْ
يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللّهِ وَالَّذِينَ كَفَرُواْ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ
الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُواْ أَوْلِيَاء الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ
كَانَ ضَعِيفاً
Orang-orang
yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di
jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena
sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.
Akhirnya,
Suriah menjadi Universitas Tarbiyah Jihadiyah yang dinantikan umat Islam,
dimana secara teori maupun praktek fiqih jihad bisa mereka dapatkan dan
kembangkan dalam laboratorium jabhah, sebagaimana di Afghanistan
dahulu.
Insya
Allah kami akan terus mendukung para mujahidin yang berjihad di Suriah. Kami
juga menyerukan kepada kaum muslimin yang memiliki kemampuan untuk berjihad
bersama mujahidin Suriah, merekalah thaifah manshurah yang insya Allah kelak
mendapatkan kemenangan.
حَدَّثَنَا الْحَكَمُ بْنُ
نَافِعٍ، قَالَ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ
سُلَيْمَانَ، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ الْجُرَشِيِّ، عَنْ
جُبَيْرِ بْنِ نُفَيْرٍ، أَنَّ سَلَمَةَ بْنَ نُفَيْلٍ أَخْبَرَهُمْ، أَنَّهُ
أَتَى النَّبِيَّ فَقَالَ: إِنِّي أَسَمْتُ الْخَيْلَ، وَأَلْقَيْتُ السِّلَاحَ،
وَوَضَعَتْ الْحَرْبُ أَوْزَارَهَا، قُلْتُ: لَا قِتَالَ، فَقَالَ لَهُ
النَّبِيُّ: الْآنَ جَاءَ الْقِتَالُ، لَا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي
ظَاهِرِينَ عَلَى النَّاسِ، يُزِيغُ اللَّهُ قُلُوبَ أَقْوَامٍ،
فَيُقَاتِلُونَهُمْ، وَيَرْزُقُهُمْ اللَّهُ مِنْهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ
اللَّهِ وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ، أَلَا إِنَّ عُقْرَ دَارِ الْمُؤْمِنِينَ الشَّامُ،
وَالْخَيْلُ مَعْقُودٌ فِي نَوَاصِيهَا الْخَيْرُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Telah
berbicara kepada kami al-Hakam bin Nafi’: telah berbicara kepada kami Ismail
bin Ayyas, dari Ibrahim bin Sulaiman, dari al-Walid bin Abdurrahman al-Jurasyi,
dari Jubair bin Nufair bahwa Salamah bin Nufail menceritakan dirinya yang
datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata: “Aku bosan
merawat kuda perang, aku meletakkan senjataku dan perang telah ditinggalkan
para pengusungnya. Jadi, tak ada lagi perang.” Nabi Saw bersabda: “Sekarang
telah tiba saat berperang. Ingat, akan selalu ada satu kelompok di tengah
umatku yang unggul melawan musuh-musuhnya, Allah sesatkan hati-hati banyak
kalangan untuk kemudian kelompok tersebut memerangi mereka, dan Allah akan
memberi rizki dari mereka (berupa ghanimah) hingga datang keputusan Allah
(Kiamat) dan mereka akan selalu demikian adanya. Ketahuilah, pusat negara Islam
adalah Syam. Kuda perang terpasang tali kekang di kepalanya (siap perang), dan
itu membawa kebaikan hingga datangnya Kiamat.” (HR. Imam Ahmad).
إِذَا فَسَدَ أَهْلُ
الشَّامِ فَلا خَيْرَ فِيكُمْ، لا تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي مَنْصُورِينَ
لا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَذَلَهُمْ حَتَّى تَقُومَ السَّاعَةُ
“Jika
penduduk Syam rusak agamanya maka tak tersisa kebaikan di tengah kalian. Akan
selalu ada satu kelompok dari umatku yang dimenangkan oleh Allah, dan
sedikitpun tidak akan membahayakan mereka orang yang berusaha menghinakannya
hingga datang hari Kiamat.” (H.R. Ahmad dan At-Tirmidzi mengatakan hasan
shahih).
Demikian
surat ini. Yaa Allah saksikanlah bahwa kami telah menyampaikannya.
Sel Super
Maximum Security LP Pasir Putih, Nusakambangan, Cilacap
15 Sya’ban 1434 H / 23
Juni 2013 M
Al Faqir Ilallah,
(Abu
Bakar Ba’asyir)
0 Komentar