بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Ini adalah ilmu sederhana yang aku petik dari taman kehidupan di bawah kolong langit. Tentang cinta, perlawanan dan perjuangan sederhana yang mampu merubah biasa menjadi sebuah arti luar biasa, bila diikuti dengan syukurillah. Bisa dikatakan ini adalah suara angin dari hati yang ingin terus bertarung, untuk mendapatkan setangkai karangan jawaban manis yang menampilkan gambar yang tiada henti-hentinya mengukir hari demi hari sebelum menuju demensi selanjutnya.

Banyak hal yang semestinya kita tahu, tanpa harus menjadikannya sebagai rahasia. Namun ia sulit untuk dibagi keseluruhannya, baik itu tentang aku, dia, dan juga mereka. Ada banyak alasan untuk menyimpannya atau bahkan harus membuangnya ke dasar lembah lautan luas. Sehingga tak satu pun dari kecerdasan manusia yang mampu menditeksi peti keberanian itu. Dan seharusnya kita sadar bahwa sebuah riwayat nyata yang terkubur ini bisa merubah merah menjadi jingga, hitam menjadi putih atau bahkan tak ada warna sama sekali yang ditampilkan.

Ada hari di mana tinta bisa lebih mudah dituangkan, daripada berdialog yang akhirnya menjadi sebuah perdebatan yang hilangkan akal sehat. Sehingga gunung es bisa mendadak mengeluarkan larva panas yang tidak mungkin ada yang mampu berlari bila ego yang kemudian bertindak lepas. Maka catatan ini adalah selembar halaman dari jauh perjalanan yang aku biarkan mengalir di sungai yang akan membawanya ke sesuatu tempat yang abadi, sebelum tempat abadi yang sebenarnya ia berlabuh.

Bila saja dunia ini tidak mengenal kata sesaat, maka waktu tidak akan pernah menjawab tentang sejarah yang terlewat di kemarin hari. Dan ada baiknya hari ini adalah hari, di mana kita lepaskan pelukan aroma kopi dengan secangkir langkah sampai tujuan setelah sesaat itu terisi dengan kemungkinan mimpi, cinta dan harapan itu tercapai.