Film Siska

By Unknown - 7:37 pm

Siang yang menyengat, tidak seperti biasanya Bandung hari ini terik. Aku singgah di warung sebelum pulang ke rumah. Barangkali, ada minuman segar yang hilangkan rasa gerah. Ternyata sudah nangkring Mbak Nadia di sana. Aku sempat kaget, soalnya Mbak Nadia adalah seorang presenter televisi swasta di Jakarta. Di tanggal yang tidak merah begini, seharus ia tidak sedang di Bandung. 

“Hai, Nazri! Apa kabar? Gimana kerjaanmu?”
“Baik, Mbak. Aman, aman saja. Eh, Mbak kenapa di sini?”
“Lagi galau, Zri. Maka aku pulang ke Bandung sambil liburan,”
“Hah? Galau kenapa, Mbak? Bukannya Mbak sudah mau nikah sama Mas yang kemarin itu?”
“Hahaha, bukan galau karena dia, ini akunya digalau sama karir,”
“Lah! Kerjaan Mbak kenapa? Mbak dipecat?”
“Hus! Enak saja dipecat. Aku lagi konslet sama teman kantor, tahu!”
“Oh, emang kenapa, Mbak? Ceritain, dong,”
“Iya, tapi jangan dimasukin ke novel kamu, ya!”
“Beres, tenang Mbak,”
“Di kantor, aku punya teman yang namanya Siska. Dulu dia ngakunya model, tapi aku ragu,”
“Terus? Apa hubungannya dengan kerjaan Mbak?”
“Makanya dengar dulu,”
“Iya, Mbak,”
“Gini Zri, dia itu kemarin minta bantuan aku buat nyiapin laporan. Terus aku bantu, soalnya dari laporan itu kita dinilai profesional atau nggaknya. Nah, aku buatin deh,”
“Terus?”
“Ya, setelah aku buatin laporannya dia, terus dinilai oleh atasan kami,”
“Terus, Mbak?”
“Laporannya aku yang dinilai nggak becus. Jelek! Eh, laporannya Siska malah dapat nilai paling bagus di antara kami,”
“Hahaha, terus gimana, Mbak?”
“Iya itu, Zri. Aku kesalnya, Siska malah sok nasehatin aku. Terus dia juga pamer-pamer gitu sama teman-teman yang lain. Memang sih, dia ada ngucapin terima kasih, tetapi enggak harus pamer-pamer jugalah. Masa ada aku di situ, dia juga pamer. Pakai upload ke semua sosial media pula lagi, tag nama aku. Sumpah! Jijik banget gue!”
“Hahaha, sabar Mbak,”
“Sabar apa? Stres gue, sudah kena omel sama atasan, liat orang sok pamer lagi!”
“Ciee, orang Jekardah ngomongnya gue gue,”
“Hahaha, kan emosi, Zri,”
“Nah, terus apa hubungan sama dia yang dulunya ngaku model?”
“Oh, ya ya. Tapi ingat, Zri! Jangan masukin ke novel,”
“Iya, tenang saja Mbak,”
“Ke cerpen juga nggak boleh,”
“Iya, takut banget, sih!”
“Bukan takut, aku enggak enak saja,”
“Nggak enak kenapa? Belum tentu pun dibaca,”
“Nah, ke blog juga jangan. Nanti dia lagi bete terus searching, nggak sengaja malah baca,”
“Masa orang baca dilarang,”
“Bukan itu, pokoknya jangan,”
“Ya, sudah, gimana ceritanya?”
“Gini, Zri... “
Aku pun mendengar kisah Siska yang dulunya pernah mengaku dirinya model. Sangat mengagetkan, cerita yang tidak biasa dan sangat cocok untuk difilmkan. Maka setelah mendengar kisahnya Mbak Nadia tentang temannya itu, aku langsung pulang ke rumah dan mencari nomor kontak sutradara film untuk mengarap kisah ini. Jika sudah fix, kita pasang judulnya 'Siska'. 


Bandung, 04 Maret 2014 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar